TENGKAWANG merupakan pohon yang telah terkenal manfaatnya
oleh masyarakat adat suku Dayak sejak nenek moyang mereka. Salah
satu manfaatnya adalah lemak nabati atau margarin yang sangat khas.
Belakangan, khasiatnya juga banyak ditemukan untuk kebutuhan non
pangan.
Kegunaan tengkawang yang kaya manfaat ini membuat suku Dayak di
Kalimantan Barat menganggap tengkawang sebagai pohon kehidupan.
Masyarakat adat Dayak yang mendiami Desa Sahan, Kabupaten
Bengkayang mempunyai tengkawang unggulan, yakni tengkawang
layar (Shorea mecistopteryx).
Tengkawang layar yang tumbuh di Hutan Adat Pikul Pengajid berbuah
hampir setiap setahun sekali. Hal yang jarang terjadi pada jenis
tengkawang lainnya.
TFCA Kalimantan melalui mitra Lembaga INTAN pun mendampingi warga desa,
untuk dapat memanfaatkan hasil hutan bukan kayu tersebut sebagai
komoditi unggulan desa.
Ternyata, pasar cukup baik. Tengkawang perlahan menjadi komoditi
hasil hutan bukan kayu yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup
tinggi. Selain meningkatkan kapasitas warga melalui pembentukan
koperasi, INTAN juga mendampingi agar koperasi tersebut dapat
memasarkan lebih luas dan sesuai prosedur yang berlaku.
Perjalanan mendapatkan legalisasi sebagai produk yang aman dan
pengelolaan lestari dirangkum dalam buku ini. Dinamika kelompok pun
berhasil dilalui dan tak menyurutkan semangat untuk terus berupaya.
Buku ini juga mengulas kisah yang dapat menjadi pembelajaran bagi
para pihak yang membutuhkan.