Pada diskusi daring bertajuk “Upaya Konservasi Rangkong Gading di Kapuas Hulu, yang diselenggarakan TFCA Kalimantan-KEHATI (Rabu 24 Juni 2020). Diskusi yang menghadirkan narasumber mulai dari peneliti, pemerintah dan akademisi ini cukup menarik perhatian publik. Hal ini terkait isu Rangkong Gading yang sampai saat ini masih menjadi topik hangat belakangan terakhir. Dari hasil survei yang dilakukan Yokyok “Yoki” Hadiprakasa, pendiri Lembaga Rangkong Indonesia menunjukan perburuan rangkong khususnya rangkong gading ini masih marak terjadi di Kapuas Hulu. Perburuan terjadi akibat pergeseran nilai budaya dikalanga masayarakat setempat, arti penting perlindungan rangkong gading masih belum banyak dikenal masyarakat umum.
Bersama timnya, Yokyok “Yoki” melakukan survei terhadap 513 orang di 10 desa di Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Riset tersebut untuk mengetahui pengetahuan dan persepsi masyarakat mengenai burung rangkong gading. Hasil survei mencatat bahwa 52 persen responden pernah berburu rangkong. Pelaku perburuan didominasi oleh penduduk setempat dengan persentase 57 persen. Sedangkan 25 persen di antaranya dilakukan oleh orang luar atau pendatang, 11 persen pelaku adalah individu dari kampung tetangga, dan 7 persen sisanya tidak diketahui.
Pada kesempatan yang sama menurut Arief Mahmud, Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS) , kehadiran burung rangkong sangat penting bagi ekosistem di TNBKDS, Sebab burung rangkong sering disebut sebagai petani hutan yang meregenrasi sebagai penyebar benih. Guru Besar Bidang Konservasi Kehutanan IPB, Prof. Ani Mardiastuti menjelaskan, burung rangkong sama seperti manusia, dia memiliki keluarga yang harus harus di nafkahi, bila diburu maka keluarganya akan ikut mati, selain itu, rangkong bukan hanya sekedar burung tetapi telah menjadi simbol kebudayaan masyarakat dayak.
Baca artikel nya disini
https://www.greeners.co/berita/pergeseran-nilai-adat-dinilai-pengaruhi-populasi-burung-rangkong/
https://rumahpengetahuan.web.id/rangkong-gading-masih-diburu/