Tfca Kalimantan menghadiri kunjungan ke site Banteng Belantikan, 12-14 Februari 2019. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian dan temuan keberadaan Banteng Belantikan oleh Yayorin (yayasan Orangutan Indonesia) khususnya di kawasan Sopanan Penggaraman, Belantikan Hulu, kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah. Kegiatan kali ini bertujuan untuk melihat langsung keberadaan Banteng Belantikan di lokasi habitat alaminya, sekaligus sebagai komitmen bersama terkait isu konservasi Banteng Belantikan ini diharapkan menjadi agenda kerja kedepan nya. Beberapa lembaga yang hadir dalam kunjungan tersebut adalah Dit KKH, Dishut Provinsi, KPH Lamandau, Dinas Pariwisata, BKSDA Kalteng, TFCA Kalimantan, Yayorin, dan PT Karda sebagai pemegang HGU serta Pokdarwis Desa Nanga Matu.

Setelah kunjungan, disepakati pembentukan Forum Konservasi Banteng Belantikan (Forum SiBaTik) yang diketuai oleh Pak Untea (Dishut Kalteng), diwakili oleh Pak Ade (Dit KKH), dan Yayorin sebagai sekretaris. Forum tersebut bertujuan untuk wadah penyaluran informasi dan segala hal terkait konservasi Banteng dan persiapan penyusunan SRAK Banteng untuk thaun 2021-2031. Terdapat 3 salt lick (sopanan) yang berada di Desa Nanga Matu. PT Karda telah menjadikan lokasi sopanan tersebut menjadi kawasan perlindungan seluas 1.700 ha.

Kedepan nya akan dilakukan trial untuk kunjungan wisata Banteng Belantikan. Namun akses menuju lokasi masih menjadi kendala karena menempuh perjalanan ±10 jam dari Pangkalan Bun menuju camp Yayorin dan untuk menuju ke Sopanan, butuh berjalan kaki selama ±4 jam. Terkait hal tersebut perlu dicarikan solusi bersama-sama oleh pihak terkait agar para wissatawan yang ingin mengunjungi lokasi site Banteng Belantikan dapat ditempuh dalam waktu lebih singkat. Harapan kedepan nya semoga Kawasan site Banteng Belantikan ini dapat menarik banyak para wisatawan asing maupun lokal.

Sumber; tfcakalimantan