Danau Lindung Empangau, Desa Nanga Empangau, Kecamatan Bunut Hilir, Kapuas Hulu, salah satu habitat silok merah, ikan langka yang terancam punah. Ia juga rumah bagi ikan jenis lain. Ada sekitar 74 jenis ikan lain yang memiliki nilai ekonomis, seperti toman, jelawat ringau dan lain-lain.
Di sekitar Danau Lindung Empangau ini ada 1.747 warga tinggal tersebar di Dusun Empangau Hulu, Dusun Kuala Dua dan Dusun Pangelang. Mayoritas Suku Melayu dengan mata pencaharian nelayan, petani karet, petani kratom dan berladang. Danau seluas 103,6 hektar dengan kedalaman 3-21 meter ini ‘tulang pungung’ masyarakat desa dalam menghidupi keluarga, selain sektor perkebunan.
Demi menjaga kelestarian silok merah, Desa Empangau, punya aturan dalam memanfaatkan danau ini. Zona pemanfaatan pun dibuat, ada zona inti lindung, zona pemanfaatan khusus dan zona umum. Bagi pelanggar, ada sanksi menanti.
Dengan menjaga silok merah tetap lestari di habitat, sekaligus menjaga alam sekitar, jadi potensi menarik pengembangan ekowisata bagi warga desa.
Matahari seakan tepat di atas kepala, panas menyengat. Pasar Jongkong, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, tampak ramai. Kuli angkut hilir mudik memindahkan berbagai hasil bumi, sembako hingga makanan instan dari kapal nelayan. Kapal cepat (speedboat) terlihat parkir di pinggir dermaga. Di dinding ruang tunggu terpampang poster kontes ikan arwana berhadiah Rp30 juta. Di pasar ini, biasa jadi tempat jual beli silok merah atau arwana super red, ikan langka yang masuk daftar spesies terancam punah International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Laurensius Radin, dari Tropical Forest Conservation Act (TFCA) Kalimantan, Yayasan Kehati mengatakan, di pasar ini, banyak transaksi dan transit arwana super red (Scleropages formosus), biasa disebut silok merah di Kalimantan Barat. Beberapa lapak pasar menjual pakan arwana seperti katak dari ukuran kecil, sedang hingga besar, udang, jangkrik dan lain-lain.
Kecamatan Jongkong, katanya, tak jauh dari habitat silok mereka. Di Kawasan Danau Lindung Empangau, Desa Nanga Empangau, Kecamatan Bunut Hilir, Kapuas Hulu, sekitar 30 menitan pakai speetboat dari Jongkong, salah satu habitat silok merah. Danau ini juga jadi penggerak perekonomian desa. Di sekitar Danau Lindung Empangau ini ada 1.747 warga tinggal tersebar di Dusun Empangau Hulu, Dusun Kuala Dua dan Dusun Pangelang. Mayoritas Suku Melayu dengan mata pencaharian nelayan, petani karet, petani kratom dan berladang.
Danau Empangau seluas 103,6 hektar dengan kedalaman 3-21 meter. Danau ini ‘tulang pungung’ masyarakat desa dalam menghidupi keluarga, selain sektor perkebunan. Tak hanya habitat silok merah, ada sekitar 74 jenis ikan lain yang memiliki nilai ekonomis, seperti toman (Channa micropeltes), jelawat (Leptobarbus hoevani), ringau (Datnoides microlepis), tapah (Wallago leeri), tengadak (Barbonymus scwanenfeldii), baung (Hemibagrus nemurus), dan belida (Notopterus borneensis).
Sejak Agustus 2017, program TFCA Kalimantan, berjalan bersama Pokmaswas Danau Lindung Empangau untuk pengembangan konservasi spesies silok merah dan ekowisata. https://www.mongabay.co.id/2019/11/02/menjaga-silok-merah-di-danau-empangau/