KOMPAS.com – Populasi Badak Sumatera dinyatakan termasuk dalam kategori konservasi terancam punah (critically endangered) menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Unit Internasional untuk Konservasi Alam. Badak Sumatera merupakan spesies langka dari famili Rhinocerotidae, yang dikenal juga sebagai badak berambut atau badak Asia bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis). Ironisnya, berdasarkan beberapa informasi, diperkirakan jumlah Badak Sumatra di alam sungguh mengkhawatirkan karena merosot menjadi kurang dari 100 ekor atau bahkan di bawah jumlah 80 ekor saat ini.

Sebagai upaya penyelamatan populasi Badak Sumatera ini, pemerintah Indonesia telah menyusun Rencana Aksi Darurat (RAD) Penyelamatan Populasi Badak Sumatera 2018-2021. Direktur Eksekutif Yayasan Kehati, Riki Frindos menuturkan dalam upaya mendukung RAD pelestarian Badak Sumatera ini, Yayasan Kehati ikut serta dalam mengeluarkan dana untuk perlindungan spesies tersebut melalui program TFCA Sumatera dan TFCA Kalimantan. “Yayasan Kehati melalui mitra-mitra di tingkat lokal dan bersama seluruh pihak akan terus mendukung program pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, termasuk penyelamatan Badak Sumatera, baik yang terdapat di Sumatra dan Kalimantan,” kata Riki dalam diskusi daring bertajuk Urgensi Penyelamatan Populasi Badak Sumatera, Selasa (22/9/2020).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Badak Sumatera Terancam Punah, Yayasan Kehati Jalankan Program TFCA”, Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/23/203000423/badak-sumatera-terancam-punah-yayasan-kehati-jalankan-program-tfca?page=all.
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Bestari Kumala Dewi