Analisis DNA banteng Kalimantan terbukti beda spesies dengan banteng Jawa (lebih dari 3%). Populasi Banteng Kalimantan diperkirakan terdapat 15-20 individu dengan Kondisi sangat tertekan, dari hasil temuan tim survei dilapangan telah terekam oleh kamera trap minimal ada 2 (dua) kelompok banteng yang beranggotan minimal 12 individu. Banteng ditemukan pada Rada congkung sekitar kawasan Sopanan Penggaraman, Pasiran, Pembaringan Bunga dan Sopanan Pelomodaan.

Banyak hal yang menarik pada proyek temuan banteng Kalimantan ini sehingga penelitian dan eksplorasi baik ekologi dan genetic satwa ini harus diteruskan di daerah non-konservasi dan wilayah konservasi, serta perlu dibentuk sanctuary banteng Kalimantan.

Upaya para pihak terkait temuan banteng Kalimantan; Bupati Lamandau dan PT. Karda Traders menetapkan kawasan Sopanan Penggaraman, Pasiran dan Pembaringan bunga sebagai kawasan konservasi. Masyarakat 3 desa menerbitkan perdes dan peraturan adat untuk pengelolaan Sopanan dan denda untuk perburuan banteng. Masyarakat desa N. Matu (Pokdarwis) melakukan pengelolaan sopanan dan banteng sebagai pengembangan ekowisata.

Sumber: Hasil Proyek Yayorin – TFCA Kalimantan